Selasa, 10 Juli 2012

DESA ERETAN WETAN part 2

  • Fasilitas Ibadah dan lembaga sosial public
Interaksi masyarakat Eretan yang massif dan dialektik dengan dunia luar, membuat dinamika di tengah-tengah masyarakat Eretan berjalan cepat, tidak hanya dibidang ekonomi dan sosial-budaya, tetapi juga dibidang politik dan keagamaan. Ghirah masyarakat di bidang keagamaan semakin menunjukkan tren positif dalam tahun-tahun belakangan. Hal ini ditandai dengan semakin berkembangnya tempat-tempat ibadah dan sarana pendidikan agama.
Di setiap Rukun Tangga (RT) desa Eretan Wetan, dapat dipastikan ada minimal satu musholla, bahkan dibeberapa Rukun Tangga (RT) tertentu sudah dilengkapi dengan lembaga pendidikan agama, seperti TPA, MDA, dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Di desa Eretan Wetan terdapat 2 masjid dan 19 musholla yang semuanya menyebar secara merata di setiap blok. Pertama, Masjid Jami’ Al-Ikhlas yang berlokasi di blok Condong diakui sebagai masjid desa yang menampung seluruh elemen masyarakat Eretan yang heterogen. Masjid ini dibangun sekira tahun 1930-an, pada awalnya belum memiliki nama yang melekat sampai pada pembangunan (rehab) yang kedua tahun 1965, pada saat peresmiannya dalam acara pengajian maulid nabi dengan pembicara Kapten Bisri, masjid ini di beri nama “Al-Ikhlas”. Pengurus masjid Al-Ikhlas saat itu adalah Ustadz Muin Rais, Zaenal Abidin, H. Muhammad, dan H. Kasman.
Masjid pertama yang dibangun oleh masyarakat Eretan ini memiliki daya tampung 5000 jamaah. Pada kepengurusan Masnun Sarnawi tahun 2006, Saat itu ide pendirian Pondok Zakat muncul, dan nama Al-Ikhlas di belakang nama Pondok Zakat adalah bukti keterkaitan lembaga ini dengan masjid terbesar di desa Eretan Wetan tersebut, sekarang pengurus DKM Al-Ikhlas diketuai Dasuki Dinussalam.
 Usaha pengembangan yang dilakukan oleh pengurus DKM Al-Ikhlas  dari masa ke masa dilakukan, hal ini menunjukan ada dinamika di tubuh kepengurusan masjid jami terbesar di desa Eretan ini, yang tujuan akhir dari usaha pengembangan yang dilakukan adalah untuk menjadikan masjid jami Al-Ikhlas  sebagai sarana ibadah ritual dan sosial yang baik dan menarik.
Dalam Muktamar Risalatul Masjid di Mekkah pada tahun 1975, didiskusikan dan disepakati bahwa suatu masjid baru dapat dikatakan berperan secara baik apabila memiliki ruangan dan peralatan yang memadai untuk :
a.       Ruang sholat yang memenuhi syarat-syarat kesehatan
b.      Ruang-ruang khusus, seperti ruang khusus wanita, ruang pendidikan dan kejahteraan keluarga (PKK)
c.       Ruang pertemuan dan perpustakaan
d.      Ruang poliklinik, dan ruang untuk memandikan dan mengkafani mayat
e.       Ruang bermain, berolahraga, dan berlatih bagi remaja
Dalamk usaha pengembangan itulah pada tahun 1983, pengurus DKM
Al-Ikhlas mendirikan yayasan al-ikhlas yang pada mulanya konsen menggarap pendidikan formal maupun non formal dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi (lihat AD / ART yayasan Al-Ikhlas pada maksud,tujuan dan usaha yayasan) . Dalam pengembangannya sekarang yayasan al-ikhlas berusaha melakukan pemberdayaan fakir-miskin melalui pondok zakat dan pembinaan anak yatim-piatu melalui Bina Yatama Al-Ikhlas. Pada pengembangan selanjutnya sedang dijajagi melakukan rintisan badan usaha pemberdayaan ekonomi dan layanan kesehatan.
Kedua. Masjid Al-Furqon yang terletak di tengah-tengah blok Pang-pang desa Eretan Wetan, Masjid ini berdiri pada tahun 1978. dengan kapasitas 1500 jamaah. Saat ini yang menjabat sebagai pengurus DKM Al-Furqon  (Periode 2008-2010) adalah Abidin Idris, Henri Hariri dan Yanto Sugiyanto.
Adapun musholla atau langgar menyebar secara merata, baik yang berada di sebelah utara atau yang berada di sebelah selatan jalan. Di sebelah utara jalan atau yang berada di blok Pang-pang dan Condong ada 9 musholla, yakni  Al-Bahri, Al-Jihad, Nurul Iman, Baiturrohman, At-Taufiq, Al-Munawwaroh, Al-Fatah, Al-Hidayah, Al-Barkah dan Baitusy Syakirin.
Tabel Masjid / Musholla Blok Pang-pang dan Condong

NO
MASJID / MUSHOLLA
ALAMAT
PENGURUS
1
AL-BAHRI
RT 01 / 01
SUNADI
2
AL-JIHAD
RT 01 / 01
SAMANI
3
NURUL IMAN
RT 02 / 01
A. FATORI
4
MASJID AL-FURQON
RT 02 / 01
ABIDIN IDRIS
5
BAETURROHMAN
RT 01 / 02
H. SUWANDI
6
AT-TAUFIQ
RT 02 / 02
H. AMBARI
7
AL-MUNAWWAROH
RT 03 / 03
H. SUHARTO
8
AL-FATAH
RT 04 / 03
H. JAENI
9
AL-BARKAH
RT 01 / 02
MUH. NUR
10
AL-HIDAYAH
RT 01 / 02
ABDUSY SYUKUR
11
BAETUSY SYAKIRIN
RT 02 / 02
DARGA
12
MASJID AL-IKHLAS
RT 01 / 03
DASUKI DS

 Sementara yang berada di sebelah selatan jalan atau berada di blok Prempu, ada 9 musholla/langgar, yaitu An-Nur, Al-Mustaghfirin, Al-Muhajirin, Baitut Tawwabin, Nurul Hikmah, Nurul Huda, Baitul Amanah, Al-Mukhlisin dan At-Taqwa.
Tabel Musholla Blok Prempu
NO
MUSHOLLA
ALAMAT
PENGURUS
1
AN-NUR
RT 01 / 04
SAWAD
2
AL-MUSTAGHFIRIN
RT 01 / 04
MUHADI
3
AL-MUHAJIRIN
RT 02 / 04
H. EDI S
4
BAETUT TAWWABIN
RT 02 / 04
SUPRAYITNO
5
NURULHIKMAH
RT 02 / 04
H. SUKARYA
6
NURUL HUDA
RT 04 / 04
WARIMAN
7
BAETUL AMANAH
RT 05 / 04
NONO
8
AL-MUKHLISIN
RT 05 / 04
CANGKOL
9
AT-TAQWA
RT 03 / 05
IMRON M.

Masjid atau dalam tradisi muslim di Jawa sering disebut juga langgar atau musholla bila dibuat dengan ukuran yang lebih kecil. Pada awal pendiriannya di zaman Rasulullah SAW, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual semata, seperti dzikir dan sholat. Tetapi masjid saat itu difungsikan juga untuk tempat pendidikan, tempat santunan sosial, klinik dan pelayanan medis bagi para pejuang korban perang, bahkan juga digunakan  sebagai camp militer dan tempat logistic perang (Quraisy Shihab, Wawasan Al-Qur’an :462), sesuai dengan akar katanya, secara literal kata masjid terambil dari kata sajada-yasjudu-sujud, yang berarti patuh, taat, serta tunduk dengan penuh hormat dan takzim. Disini masjid dipahami bukan hanya sekedar tempat sujud atau bangunan tempat sholat tetapi kata masjid berarti juga tempat pelaksanaan segala aktivitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah SWT.
Fungsi dan peranan masjid yang besar seperti yang disebutkan pada masa keemasan Islam itu tentunya sulit diwujudkan pada masa kini. Keadaan sudah berubah, seiring perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Maka muncullah lembaga-lambaga baru yang mengambil alih sebagian peranan masjid di masa lalu. Demikian juga yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Eretan, masjid Al-Ikhlas sering di identikkan sebagai sarana ibadah ritual saja, sementara peranan dan fungsinya yang lain di ambil alih oleh lembaga-lembaga yang lebih spesifik, dalam konteks al-ikhlas di alihkan  kepada yayasan.
 Di bidang pendidikan agama banyak lembaga pendidikan baik yang formal maupun informal didirikan oleh masyarakat Eretan.  Untuk tingkat anak-anak usia di bawah tujuh tahun, didirikan TPA Al-munawwaroh di blok Condong pada tahun 1995 dengan kepala sekolah, Dra. Hj. Oom Komariah. Tingkat sekolah dasar ada Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Ikhlas yang berada dalam naungan Yayasan Al-Ikhlas dan madrasah diniyah awwaliyah (MDA) sebanyak lima madrasah yang menyabar di setiap blok yang ada di desa Eretan Wetan.


DAFTAR NAMA RA/TPA DAN DTA SE DESA ERETAN WETAN

NO
NAMA RA/DTA
LOKASI
1
RA AL IKHLAS
CONDONG
2
TPA AL MUNAWAROH
CONDONG
3
DTA AL JIHAD
PANG PANG 1
4
DTA NURUL HILAL
PANG PANG 1
5
DTA BAHRUL ULUM
CONDONG
6
DTA AL HIDAYAH
BONG
7
DTA AL MUSYAWIRIN
PREMPU
8
DTA AL IMRON
PREMPU
9
DTA AL MUSTAGFIRIN
KORAMIL


Sementara untuk lembaga sosial-agama, tidak ada data pasti mengenai keberadaannya, kecuali hanya sebagian saja, di samping keberadaannya yang kadang tidak jelas antara eksis dan tidaknya. Dapat kami sebut di antara lembaga atau kelompok kerja sosial yang ada di desa Eretan Wetan adalah POKJA PSA, kelompok kerja yang bergerak dibidang sosial-agama di bawah KUD Misaya Mina Eretan, yang menyisihkan dana dari nelayan dan bakul untuk keperluan sosial- agama di desa Eretan. Kedua, Bina Yatama Al Ikhlas Sebagai Wadah Bagi anak yatim di desa eretan wetan, Ketiga Pondok Zakat Al-Ikhlas, yang sejarah dan hal-ikhwalnya menjadi inspirasi dari buku kecil ini. Untuk pembahasan tentang keberadaannya akan diulas pada bab-bab berikut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar